Jalan-jalan ke GWK Naik Trans Sarbagita
Halte Bus Trans Sarbagita di
parkir GOR Ngurah Rai Denpasar / dokpri
Trans Sarbagita
merupakan angkutan publik di Bali. Ada dua koridor yaitu Koridor satu yang
membawa penumpang dari Batu Bulan ke Nusa Dua. Dan, koridor dua yang membawa
penumpang dari Kota Denpasar (GOR Ngurah Rai) ke Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Penumpang Trans Sarbagita
sungguh beragam. Salah satunya dari kalangan mahasiswa dan saya sendiri dari
Ibu Rumah Tangga. Pukul 07.00, saya menunggu Trans Sarbagita di halte depan SMA
7 Denpasar jalan Kamboja. Di situ, saya bertemu dengan penumpang dari kalangan
mahasiswa yang bernama Reta. Reta adalah mahasiswa Universitas Udayana (Unud)
asal Medan Sumatera Utara.
Saya
bersama Reta, penumpang dari kalangan mahasiswa UNUD /dokpri
Perjalanan Trans
Sarbagita koridor dua berjalan mulus. Bus berhenti di setiap halte untuk
menaikan dan menurunkan penumpang. Namun, penumpang yang paling banyak naik
adalah kalangan mahasiswa. Saat bus Trans Sarbagita berhenti di halte depan
Universitas Udayana.
Yang paling saya
suka, naik bus Trans Sarbagita tidak berdesak-desakan seperti busway di Jakarta. Meskipun, tempat
duduk penuh penumpang, masih ada celah untuk berdiri. Bus Trans Sarbagita
jurusan Kota-GWK masih berbentuk bus kecil. Bus bisa membawa penumpang kurang
lebih 25 penumpang.
Penumpang
terus naik ddan turun sepanjang perjalanan /dokpri
Perjalanan dari
Kota-GWK berjalan lancar. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 1 jam. Perjalanan
sepanjang 23 kilometer tersebut membuat pengalaman baru. Tidak terkena debu
jalanan karena ruangan ber-AC, bikin perjalanan aman dan nyaman. Juga, tidak
membuat badan capai karena saya tinggal duduk santai dengan membayar ongkos Rp
3.500,-. Sungguh murah, bukan?
Bus Trans Sarbagita
juga membuat saya ingin kembali memakai transportasi publik saat jalan-jalan ke
GWK. Saya sering berpikir jika masyarakat lokal mempunyai kesadaran tinggi
untuk memakai jasa bus Trans Sarbagita. Tentu, kemacetan di Bali bisa
dikurangi. Juga, tingkat polusi kendaraan bermotor bisa ditekan.
Menjelang sampai di
GWK, tepatnya di Unud Bukit, penumpang sudah turun semua. Saya dan suami bisa
menikmati Bus Trans Sarbagita berdua. Dari balik kaca bus Trans Sarbagita,
pintu masuk GWK terlihat jelas. Pengalaman menarik bahwa bus Trans Sarbagita
bisa cepat sampai dan bikin nyaman perjalanan.
Pintu
gerbang GWK dengan tulisan yang mencolok /dokpri
Komentar