YAICI dan Muslimat NU Gelar Edukasi tentang Pangan Sehat
Edukasi tentang Pangan Sehat yang dislenggarakan oleh YAICI dan Muslimat NU di
GKN Denpasar / dokpri
Tanggal 7 Desemeber 2019 lalu, Yayasan Abhipraya Insan Cendikia (YAICI)
yang bekerja sama dengan PW Muslimat NU Provinsi Bali menggelar edukasi gizi
bagi ibu. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Keuangan Negara (GKN)
Denpasar dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 2019.
Pada acara tersebut menghadirkan 4 narasumber keren, yaitu: Budiastuti
Arieswati, S.Si, Apt.,M.Kes. selaku Ahli Muda Pengawas Farmasi dan Makanan dari
BPOM Provinsi Bali, Dian Nardiani, SKM,. MPH. selaku Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Arif Hidayat, SE., MM. sebagai Ketua
Haria YAICI dan dan Dra. Hj. Ani Haniah, MA selaku Ketua Muslimat NU Provinsi Bali.
Narasumber
yang hadir dalam acara gelar edukasi di GKN Denpasar / dokpri
Hal-hal yang dibahas pada acara tersebut adalah tentang Susu Kental
Manis (SKM). Banyak iklan yang berhubungan dengan Susu Kental Manis (SKM)
tayang di berbagai media. Ternyata, Susu Kental Manis (SKM) menurut para ahli
bukanlah susu. Tetapi, minuman yang terbuat dari susu dan gula.
Ada beberapa fakta penting yang harus diketahui masyarakat tentang Susu
Kental Manis (SKM) adalah:
1.
SKM mengandung
gula sebesar 40-50 persen.
2.
Kadar gula
yang tinggi pada SKM meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak.
3.
Asupan gula
yang berlebihan akan merusak gigi pada anak.
4.
Kandungan gizi
SKM lebih rendah dibadningkan jenis susu lainnya.
5.
Kalsium dan
protein SKM lebih rendah daripada susu bubuk atau susu segar.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah stunting (tumbuh
pendek) pada anak. Paparan yang dibahas oleh Dian Nardiani, SKM. MPH dari Dinas
Kesehatan Provinsi Bali membahas masalah kebutuhan gizi yang harus dipenuhi oleh
anak-anak hingga umur 2 tahun.
Susu Kental Manis (SKM) masih dianggap oleh masyarakat awam menjadi
asupan gizi bagi anak-anak hingga 2 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut,
Seperti kurangnya pemahaman tentang ibu tentang gizi, kondisi perekonomian yang
kurang dan lain-lain.
Hal yang perlu dipahami adalah kekurangan gizi pada usia tersebut bisa
mengakibatkan terjadinya stunting. Stunting menjadikan pertumbuhan anak tidak
sesuai dengan umurnya. Dan perkembangan kecerdasan juga mengalami penurunan.
Provinsi Bali merupakan provinsi di Indonesia yang mampu menurunkan angka
stunting secara signifikan. Aoalagi, kabupaten Gianyar merupakan kabupaten di
Bali yang terbaik dalam meneurunkan angka stunting. Penurunan angka stunting
tentu disebabkan karena meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi.
Dengan adanya acara edukasi tentang gizi yang diadakan oleh YAICI dan
Muslimat NU bisa meningkatkan kesadaran bagi masyarakat tentang perlunya pangan
sehat.
Komentar